Tata Cara Wudhu Sesuai Tuntunan Rasul
SEBAGAI seorang Muslim, tentu kita melaksanakan wudhu setiap hari.
Kewajiban shalat lima waktu, menjadikan wudhu juga wajib ketika akan
melakukan shalat.
Wudhu’ adalah sebuah sunnah (petunjuk) yang berhukum wajib, ketika
seseorang mau menegakkan shalat. Sunnah ini banyak dilalaikan oleh kaum
muslimin pada hari ini sehingga terkadang kita tersenyum heran saat
melihat ada sebagian diantara mereka yang berwudhu’ seperti anak-anak
kecil, tak karuan dan asal-asalan.
Mereka mengira bahwa wudhu itu hanya sekadar membasuh dan mengusap
anggota badan dalam wudhu’. Semua ini terjadi karena kejahilan tentang
agama, taqlid buta kepada orang, dan kurangnya semangat dalam
mempelajari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-.
Tatacara wudhu’ menurut syariat adalah sebagai berikut:
- Menuangkan air dari bejana (gayung) untuk mencuci telapak tangan sebanyak tiga kali ;
- Kemudian menyiduk air dengan tangan kanan lalu berkumur-kumur dan
memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya sebanyak tiga kali ;
- Kemudian membasuh wajah sebanyak tiga kali ;
- Kemudian mencuci kedua tangan sampai siku sebanyak tiga kali ;
- Kemudian mengusap kepala dan kedua telinga sekali usap ;
- Kemudian mencuci kaki sampai mata kaki sebanyak tiga kali. Ia boleh
membasuhnya sebanyak dua kali atau mencukupkan sekali basuhan saja.
Setelah itu hendaknya ia berdoa:
“Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalahu wa asyhadu
anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu, Allahummaj ‘alni minat tawwabiin
waj’alni minal mutathahhiriin.”
Artinya: “Saya bersaksi bahwa tiada ilaah yang berhak
disembah dengan benar selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya. Dan
saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Yaa Allah
jadikanlah hamba termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang
yang mensucikan diri.“
Adapun sebelumnya hendaklah ia mengucapkan ‘bismillah’ berdasarkan hadits yang berbunyi:
“Tidak sempurna wudhu’ yang tidak dimulai dengan membaca asma Allah (bismillah).”
(H.R At-Tirmidzi 56)
(Dinukil
dari Fatawa Lajnah Daimah juz V/231. Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al
Ilmiyah wal Ifta, Dewan Tetap Arab saudi untuk riset-riset ilmiyah dan
fatwa)
Kewajiban-kewajiban Wudhu’
Para ulama fiqih telah menerangkan bahwa wudhu memiliki
kewajiban-kewajiban, yakni anggota-anggota badan yang harus dan wajib
dibasuh (dicuci). Kewajiban-kewajiban tersebut adalah:
1. Membasuh wajah. Termasuk wajah, adalah hidung, dan mulut.
2. Membasuh kedua tangan sampai kepada dua siku.
3. Mengusap kepala (termasuk kepala, adalah kedua telinga kita)
4. Membasuh kedua kaki sampai kepada kedua mata kaki
5. Melakukannya secara berurutan sesuai yang disebutkan dalam Al-Qur’an (QS. Al-Maa’idah : 6)
6. Dilakukan secara beruntun, tanpa selang waktu yang lama.
Inilah enam furudh (kewajiban) bagi wudhu’ yang harus kita penuhi.
Kapan ada salah satunya yang tak terpenuhi, maka wudhu’ kita tak sah,
walaupun berwudhu’ beribu-ribu kali. Enam perkara ini telah disebutkan
oleh Allah dan Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-.
“Orang yang tangan atau kakinya terpotong, maka ia mencuci bagian
yang tersisa yang wajib dicuci. Dan apabila tangan atau kaki-nya itu
terpotong semua maka cukup mencuci bagian ujungnya saja.”
Allah -Azza wa Jalla- berfirman, “Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki,” (QS. Al-Maa’idah : 6). [kaahil]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar